Dari udara aku melihatmu
terlentang, telanjang,
dirubung barisan semut
yang saling bertanya:
Ada apa dengannya?
Kau diam terpejam.
Semut tak sabar.
Mereka jelajahi tubuhmu,
mencari tahu rahasiamu.
Semut-semut lelah
dan menyesal telah singgah.
Kau hanya belantara gersang,
segalanya telah dibabat orang,
Kau tubuh yang tak lagi teduh,
tak lagi ramah untuk jadi rumah.
Semua milikmu telah dicuri,
tak ada lagi yang layak dicari.
Rombongan semut
meninggalkanmu sendiri,
kembali ke liang tersembunyi.
(Pontianak, Agustus 2007)
Tuesday, December 20, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment