Derap kuda dari kejauhan,
langit redup memberi salam.
Kereta emas muncul di cakrawala,
laut membuka gerbangnya.
Sang Ratu pulang ke istana.
Gerbang kembali tertutup,
laut mendadak surut.
Seekor naga penjaga
menjulurkan lidahnya,
menghisap semua
yang di depan mata.
Turis-turis lari ketakutan,
nelayan pasrah dalam hormat.
Angin menyiulkan tembang,
pasir mendengarkan penuh khidmat.
Lima kedipan mata
seperti selamanya.
Sang Ratu hanya
sedang bercanda.
Sang Laut hanya
melepas bebannya.
(Gunung Kidul, September 2009)
Friday, January 06, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
salam kenal...aku abuy,,aku suka tulisanmua...
Post a Comment