Dua bilik bersekat sarung,
dua lengking saling menggaung.
Erang nikmat dari bilik gelap
berkejaran dengan lantunan kitab.
Bocah-bocah tak berbaju
lari dari pintu ke pintu,
membangun rumah baru
dari bulir-bulir debu.
Gambar presiden terpajang
di dinding ruang sembahyang,
bersanding pria berjambang.
Jejak-jejak janji
mengerak di lantai,
kliping-kliping berita
jadi alas derita.
Mereka menanti
jemputan Sang Nabi.
(Gedung Transito Lombok, Januari 2011)
ps: Kisah ini juga hadir dalam wujud novel dengan judul "Maryam". Beredar Februari 2012.
Wednesday, December 28, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment