Thursday, October 12, 2006
Go To Hell World Bank and IMF!!
Pertengahan September lalu, saya pergi ke Batam mengikuti pertemuan masyarakat sipil internasional menggugat IMF dan World Bank. Ada perasaan heroik dan semangat yang menyeruak ketika berada di tengah-tengah aktivis dari seluruh belahan dunia dengan berbagai idealisme yang mereka pegang. Ada yang memperjuangkan kaum miskin, kesetaraan gender, kelestarian lingkungan, HAM, pendidikan dan berbagai isu lain.
Semua berkata tidak untuk IMF dan World Bank. Saya pun (walau sedikit terlambat) ikut sekata menolak dua organisasi pemberi utang bagi negara-negara berkembang ini.
Banyak orang yang terkecoh. Ketika sebuah negara dikatan menerima bantuan sebenarnya itu berarti menerima pinjaman. Tidak diberi cuma-cuma. harus tetap mengembalikan dengan disertai berbagai perjanjian.
Nah, kesepakatan inilah yang tidak berpihak pada masyarakat negara dunia ketiga. World Bank atau Bank Dunia pada awal pendirian bertujuan untuk membantu negara berkembang mencapai kemajuan. Masalahnya, ukuran kemajuan yang dipakai adalah investasi.
Untuk bisa menarik investasi, sebuah negara harus memiliki infrastruktur yang mendukung. Maka, Bank Dunia mengkhususkan pinjamannya pada pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia yang diyakini bisa mendatangkan investasi. Seperti pembangunan jalan raya, jembatan, waduk dan sebagainya.
Lalu, saat memberi pinjaman, mereka menetapkan syarat-syarat yang harus dijalankan. Diantaranya pencabutan subsidi, deregulasi pajak dan perdagangan bebas. Ujung-ujungnya, rakyatlah yang akan tercekik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment