Di rumah ini
secangkir teh
lebih dicintai
dari sepiring nasi.
Pada tiap seduhan
nyawa berloncatan.
Dalam satu sesapan
nafas berhembusan.
Pada bulir pahitnya
jantung tersimpan.
Di kerak hitamnya
hati disembunyikan.
Untuk secangkir teh
derita dilupakan.
Atas secangkir teh
umur dipanjangkan.
(Tangkuban Perahu, Agustus 2006)
Tuesday, January 03, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment