DI TENGAH BENCANA ITU...
"Kebahagiaan itu hadir saat sedikit hal yang kita lakukan bermakna bagi orang lain"
Tadi malam saya bertukar kabar dengan salah seorang sahabat saya. Dia masih ada di Jogja. Tergabung dalam sebuah crisis centre yang membantu memulihkan trauma anak-anak korban gempa.
Seketika saya merasa sedih dan malu pada diri sendiri. Rasanya belum ada sesuatu yang saya lakukan secara langsung untuk membantu korban bencana sebagaimana yang dilakukan teman saya tersebut. Walaupun beberapa hari saya berada di lokasi bencana, yang saya lakukan tak lebih dari sekedar "menonton".Karena memang seperti itu pekerjaan saya, melihat, mengamati, dan kemudian menulis.
Sebenarnya saat itu juga sudah tercetus keinginan di hati untuk melakukan hal lebih. Saya sempat merumuskan langkah-langkah untuk memberikan bantuan dengan beberapa teman kuliah yang masih ada di Jogja. tapi apa daya, beberapa saat setelah ide tercetus, kantor memanggil agar saya kembali ke Jakarta saat itu juga.
Sebelumnya, saya juga pernah berada di tengah bencana longsor Banjarnegara. tapi lagi-lagi, yang saya lakukan tak lebih dari sekedar "menonton". Bahkan, karena saat itu saya bekerja di TV, saya sempat melakukan hal "bodoh" dengan melakukan on screen di depan orang yang sedang histeris karena trauma. Saya juga membuat paket wawancara langsung dengan dua anak yang seluruh keluarganya telah tiada. Saya menjadikan mereka "tontonan".Tanpa berbuat sedikitpun bagi mereka. Bahkan, sekedar mengucapkan turut berbela sungkawa pada kedua anak itu tidak saya lakukan, saking ribetnya mikirin kualitas tayangan.
Tapi sudahlah, saya tidak akan menyesal dan menyalahkan diri terlalu dalam. Semua orang punya peran masing-masing.Mungkin suatu saat saya bisa melakukan sesuatu untuk mereka, sesuai peran yang saya jalani sekarang.
0 comments:
Post a Comment